Rabu, 08 Februari 2012

0 Cara Jadi Dokter Bagi Diri Sendiri


Jakarta, Terkadang seseorang mengetahui penyakit yang dideritanya setelah muncul banyak gejala atau dalam stadium lanjut.
Untuk itu ketahui 10 cara menjadi dokter bagi diri sendiri dengan melakukan deteksi dini. Mengetahui penyakit lebih dini akan mempermudah pengobatan yang harus dijalani serta memiliki tingkat kesembuhan yang lebih tinggi. Berikut ini 10 hal yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit lebih dini, seperti dikutip dari Health24, Sabtu (31/12/2011) yaitu:

1. Memiliki PERF-ect day
Pada dasarnya ada 4 hal yang harus dipantau setiap hari untuk memastikan punya pola hidup sehat, yaitu jumlah buah dan sayuran yang dikonsumsi satu hari (Produce), apakah aktif bergerak (Exercise), memiliki waktu minimal 15 menit untuk menyenangkan diri sendiri (Relaxation) dan mengonsumsi cukup serat (Fibre). Jika semuanya terpenuhi, maka sudah memiliki hidup yang sehat.

2. Memeriksa kondisi tubuh setiap 2-3 bulan sekali
Mintalah pasangan atau teman dekat untuk melakukan pemeriksaan kulit dari kepala hingga ujung kaki. Perhatikan jika ada benjolan, tahi lalat yang berubah dan bintik atau ruam yang mencurigakan. Pemeriksaan di seluruh kulit termasuk kulit kepala, sela-sela jari kaki dan tangan serta bagian bawah lengan.

3. Memantau pola tidur
Ada 3 cara untuk tahu memiliki tidur yang cukup atau tidak yaitu apakah perlu alarm untuk bangun di pagi hari, apakah merasa kantuk saat sore hari dan apakah langsung tertidur setelah makan malam.

Jika ketiga jawaban tersebut 'iya' maka belum memiliki waktu tidur yang cukup. Namun jika sudah tidur cukup (sekitar 8 jam) tapi masih punya masalah tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

4. Mengukur tinggi badan setiap tahun setelah 50 tahun
Hal ini sangat penting bagi perempuan sebagai cara untuk menilai postur dan kesehatan tulang. Jika tinggi badan menurun maka bisa jadi ada perubahan dalam kepadatan tulang.

5. Melacak warna urine
Urine bisa menjadi indikator kesehatan yang berguna. Urine seharusnya berwarna jernih dan tidak berbau, tapi jika warnanya kuning pekat (gelap) atau berbau, maka bisa jadi akibat kurang cairan atau masalah dalam metabolisme.

6. Menghitung detak jantung setelah olahraga
Untuk mengetahui heart rate recovery (HRR), cobalah berjalan kaki atau jogging selama 20 menit lalu menghitung detak jantung segera setelahnya selaam 15 detik dan hasilnya dikalikan 4.

Setelah itu istirahat dan duduk selama 2 menit, kemudian periksa kembali. Kurangi hasil kedua dengan yang pertama, jika di bawah 55 maka nilai HRR lebih tinggi dari normal dan sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

7. Jika memiliki diabetes, periksakan kaki setiap hari
Orang dengan diabetes rentan bermasalah di kaki, untuk itu periksa kaki secara teratur terhadap setiap lecet, kulit yang mengelupas, luka atau memar. Hal ini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

8. Melakukan pemeriksaan untuk kardiovaskular
Pemeriksaan ini berguna untuk mencegah penyakit dan serangan jantung serta stroke. Faktor yang perlu diukur adalah kolesterol, status merokok, tingkat glukosa darah, EKG (Electrocardiogram) serta tekanan darah.

9. Memeriksa sisir yang digunakan
Jika melihat banyak rambut yang rontok di sisir, mintalah dokter memeriksa kadar feritin darah yang menunjukkan berapa banyak zat besi di tubuh, karena kadar yang rendah bisa menyebabkan kerontokkan rambut. Penyebab umum lainnya adalah gangguan pada hormon tiroid.

10. Periksa tekanan darah setiap 6 bulan
Pemeriksaan ini bisa dilakukan di pusat kesehatan atau di rumah. Jika nilai sistolik (angka yang di atas) lebih dari 140 (130 untuk penderita diabetes) dan diastolik (angka yang di bawah) lebih dari 90 (80 untuk penderita diabetes), sebaiknya memperhatikan pola hidup yang dijalani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar