Info Arround Us
Minggu, 12 Februari 2012
Robot Ini Angkat Kanker Tanpa Operasi
SINGAPURA - Para peneliti telah menciptakan sebuah robot mini yang dilengkapi capit dan kait, sehingga bisa digunakan untuk menghilangkan kanker perut stadium awal tanpa meninggalkan luka.
Robot mini tersebut terpasang pada sebuah endoskop, dan masuk ke usus pasien lewat mulut. Penjepitnya berfungsi memegang jaringan kanker, dan kait berfungsi untuk mengirisnya kemudian menggumpalkan darah agar pendarahan berhenti.
Seperti diwartakan Reuters, Minggu (12/2/2012), dengan bantuan kamera kecil yang melekat pada endoskop, ahli bedah bisa melihat apa yang ada di dalam usus serta mengontrol lengan robot dari jarak jauh sambil duduk di depan layar monitor.
"Jika Anda ingin membuat gerakan yang sangat halus, tangan Anda akan gemetar. Tapi robot bisa menjalankan gerakan yang sangat halus tanpa gemetar," kata enterolog Lawrence Ho yang membantu merancang robot.
Profesor Ho, yang bekerja di Singapura National University Hospital, mengatakan robot itu telah membantu mengobati kanker perut stadium pada lima pasien di India dan Hong Kong.
Pengobatan tersebut berlangsung dalam waktu sama seperti yang dibutuhkan operasi terbuka, dengan risiko infeksi yang lebih minim dan tidak meninggalkan bekas luka.
Louis Phee, profesor dari sekolah Mechanical and Aerospace Engineering di Nanyang Technological University, Singapura, membantu pembuatan rancangan robot itu dengan Ho.
Mereka mengembangkan robot setelah makan malam dengan ahli bedah Hong Kong Sidney Chung, di Singapura pada 2004 silam. Chung lah yang memberi saran untuk menggunakan desain berbentuk kepiting.
"Dia (Chung) menyarankan kami menggunakan kepiting sebagai purwarupa, karena kepiting dapat mengambil pasir dan capitnya sangat kuat," kata Ho.
Rabu, 08 Februari 2012
0 Cara Jadi Dokter Bagi Diri Sendiri
Jakarta, Terkadang seseorang mengetahui penyakit yang dideritanya setelah muncul banyak gejala atau dalam stadium lanjut.
Untuk itu ketahui 10 cara menjadi dokter bagi diri sendiri dengan melakukan deteksi dini. Mengetahui penyakit lebih dini akan mempermudah pengobatan yang harus dijalani serta memiliki tingkat kesembuhan yang lebih tinggi. Berikut ini 10 hal yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit lebih dini, seperti dikutip dari Health24, Sabtu (31/12/2011) yaitu:
1. Memiliki PERF-ect day
Pada dasarnya ada 4 hal yang harus dipantau setiap hari untuk memastikan punya pola hidup sehat, yaitu jumlah buah dan sayuran yang dikonsumsi satu hari (Produce), apakah aktif bergerak (Exercise), memiliki waktu minimal 15 menit untuk menyenangkan diri sendiri (Relaxation) dan mengonsumsi cukup serat (Fibre). Jika semuanya terpenuhi, maka sudah memiliki hidup yang sehat.
2. Memeriksa kondisi tubuh setiap 2-3 bulan sekali
Mintalah pasangan atau teman dekat untuk melakukan pemeriksaan kulit dari kepala hingga ujung kaki. Perhatikan jika ada benjolan, tahi lalat yang berubah dan bintik atau ruam yang mencurigakan. Pemeriksaan di seluruh kulit termasuk kulit kepala, sela-sela jari kaki dan tangan serta bagian bawah lengan.
3. Memantau pola tidur
Ada 3 cara untuk tahu memiliki tidur yang cukup atau tidak yaitu apakah perlu alarm untuk bangun di pagi hari, apakah merasa kantuk saat sore hari dan apakah langsung tertidur setelah makan malam.
Jika ketiga jawaban tersebut 'iya' maka belum memiliki waktu tidur yang cukup. Namun jika sudah tidur cukup (sekitar 8 jam) tapi masih punya masalah tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
4. Mengukur tinggi badan setiap tahun setelah 50 tahun
Hal ini sangat penting bagi perempuan sebagai cara untuk menilai postur dan kesehatan tulang. Jika tinggi badan menurun maka bisa jadi ada perubahan dalam kepadatan tulang.
5. Melacak warna urine
Urine bisa menjadi indikator kesehatan yang berguna. Urine seharusnya berwarna jernih dan tidak berbau, tapi jika warnanya kuning pekat (gelap) atau berbau, maka bisa jadi akibat kurang cairan atau masalah dalam metabolisme.
6. Menghitung detak jantung setelah olahraga
Untuk mengetahui heart rate recovery (HRR), cobalah berjalan kaki atau jogging selama 20 menit lalu menghitung detak jantung segera setelahnya selaam 15 detik dan hasilnya dikalikan 4.
Setelah itu istirahat dan duduk selama 2 menit, kemudian periksa kembali. Kurangi hasil kedua dengan yang pertama, jika di bawah 55 maka nilai HRR lebih tinggi dari normal dan sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
7. Jika memiliki diabetes, periksakan kaki setiap hari
Orang dengan diabetes rentan bermasalah di kaki, untuk itu periksa kaki secara teratur terhadap setiap lecet, kulit yang mengelupas, luka atau memar. Hal ini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
8. Melakukan pemeriksaan untuk kardiovaskular
Pemeriksaan ini berguna untuk mencegah penyakit dan serangan jantung serta stroke. Faktor yang perlu diukur adalah kolesterol, status merokok, tingkat glukosa darah, EKG (Electrocardiogram) serta tekanan darah.
9. Memeriksa sisir yang digunakan
Jika melihat banyak rambut yang rontok di sisir, mintalah dokter memeriksa kadar feritin darah yang menunjukkan berapa banyak zat besi di tubuh, karena kadar yang rendah bisa menyebabkan kerontokkan rambut. Penyebab umum lainnya adalah gangguan pada hormon tiroid.
10. Periksa tekanan darah setiap 6 bulan
Pemeriksaan ini bisa dilakukan di pusat kesehatan atau di rumah. Jika nilai sistolik (angka yang di atas) lebih dari 140 (130 untuk penderita diabetes) dan diastolik (angka yang di bawah) lebih dari 90 (80 untuk penderita diabetes), sebaiknya memperhatikan pola hidup yang dijalani.
1. Memiliki PERF-ect day
Pada dasarnya ada 4 hal yang harus dipantau setiap hari untuk memastikan punya pola hidup sehat, yaitu jumlah buah dan sayuran yang dikonsumsi satu hari (Produce), apakah aktif bergerak (Exercise), memiliki waktu minimal 15 menit untuk menyenangkan diri sendiri (Relaxation) dan mengonsumsi cukup serat (Fibre). Jika semuanya terpenuhi, maka sudah memiliki hidup yang sehat.
2. Memeriksa kondisi tubuh setiap 2-3 bulan sekali
Mintalah pasangan atau teman dekat untuk melakukan pemeriksaan kulit dari kepala hingga ujung kaki. Perhatikan jika ada benjolan, tahi lalat yang berubah dan bintik atau ruam yang mencurigakan. Pemeriksaan di seluruh kulit termasuk kulit kepala, sela-sela jari kaki dan tangan serta bagian bawah lengan.
3. Memantau pola tidur
Ada 3 cara untuk tahu memiliki tidur yang cukup atau tidak yaitu apakah perlu alarm untuk bangun di pagi hari, apakah merasa kantuk saat sore hari dan apakah langsung tertidur setelah makan malam.
Jika ketiga jawaban tersebut 'iya' maka belum memiliki waktu tidur yang cukup. Namun jika sudah tidur cukup (sekitar 8 jam) tapi masih punya masalah tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
4. Mengukur tinggi badan setiap tahun setelah 50 tahun
Hal ini sangat penting bagi perempuan sebagai cara untuk menilai postur dan kesehatan tulang. Jika tinggi badan menurun maka bisa jadi ada perubahan dalam kepadatan tulang.
5. Melacak warna urine
Urine bisa menjadi indikator kesehatan yang berguna. Urine seharusnya berwarna jernih dan tidak berbau, tapi jika warnanya kuning pekat (gelap) atau berbau, maka bisa jadi akibat kurang cairan atau masalah dalam metabolisme.
6. Menghitung detak jantung setelah olahraga
Untuk mengetahui heart rate recovery (HRR), cobalah berjalan kaki atau jogging selama 20 menit lalu menghitung detak jantung segera setelahnya selaam 15 detik dan hasilnya dikalikan 4.
Setelah itu istirahat dan duduk selama 2 menit, kemudian periksa kembali. Kurangi hasil kedua dengan yang pertama, jika di bawah 55 maka nilai HRR lebih tinggi dari normal dan sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
7. Jika memiliki diabetes, periksakan kaki setiap hari
Orang dengan diabetes rentan bermasalah di kaki, untuk itu periksa kaki secara teratur terhadap setiap lecet, kulit yang mengelupas, luka atau memar. Hal ini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
8. Melakukan pemeriksaan untuk kardiovaskular
Pemeriksaan ini berguna untuk mencegah penyakit dan serangan jantung serta stroke. Faktor yang perlu diukur adalah kolesterol, status merokok, tingkat glukosa darah, EKG (Electrocardiogram) serta tekanan darah.
9. Memeriksa sisir yang digunakan
Jika melihat banyak rambut yang rontok di sisir, mintalah dokter memeriksa kadar feritin darah yang menunjukkan berapa banyak zat besi di tubuh, karena kadar yang rendah bisa menyebabkan kerontokkan rambut. Penyebab umum lainnya adalah gangguan pada hormon tiroid.
10. Periksa tekanan darah setiap 6 bulan
Pemeriksaan ini bisa dilakukan di pusat kesehatan atau di rumah. Jika nilai sistolik (angka yang di atas) lebih dari 140 (130 untuk penderita diabetes) dan diastolik (angka yang di bawah) lebih dari 90 (80 untuk penderita diabetes), sebaiknya memperhatikan pola hidup yang dijalani.
Merokok Bisa Menurunkan Daya Kognitif Lebih Cepat
London: Satu lagi dampak pria yang suka merokok. Sebuah penelitian dari University College London, Inggris, merilis temuan bahwa pria perokok akan berdampak pada penurunan lebih cepat daya kognitifnya. Laporan tersebut tercatat di Archives of General Psychiatry di Internet, belum lama ini.
Seorang penliti Severine Sabia, dari University College London, Inggris, bersama rekannya menggunakan kelompok studi Whitehall II, yang dilandasi atas pegawai di British Civil Service. Mereka mengkaji hubungan antara sejarah merokok dan penurunan daya kognitif pada masa peralihan dari usia menengah ke usia tua. Peneliti menggunakan data peserta yang diikuti 5.099 pria dan 2.137 wanita, berusia 56 tahun pada penilaian pertama daya kognitifnya.
Para ilmuwan tersebut menganalisa riset melalui enam penilaian status merokok mereka selama lebih dari 25 tahun dan tiga penilaian kognitif selama lebih dari 10 tahun. Hasilnya, pria perokok akan mengalami penurunan lebih cepat daya kognitifnya.
Dan pria yang terus merokok selama masa penelitian lanjutan mengalami penurunan lebih besar dalam semua tes kognitif. Selain itu, pria yang berhenti merokok dalam 10 tahun sebelum pengukuran pertama daya kognitifnya, mereka masih menghadapi risiko lebih besar penurunan daya kognitif, terutama pada fungsi pelaksana.
"Akhirnya, hasil kami memperlihatkan hubungan antara merokok dan daya kognitif, terutama pada pria yang berusia lebih tua, tampaknya telah terbenam akibat risiko kematian yang lebih besar dan perokok yang mengundurkan diri," demikian komentar para peneliti.
Mereka menyatakan hasil itu tak memperlihatkan kaitan antara merokok dan penurunan daya kognitif pada perempuan. Hal itu, menurut para peneliti mungkin adanya jumlah tembakau yang lebih banyak diisap oleh pria
Senin, 06 Februari 2012
Perkenalan Gan !
Nama gw Gathot Dwi Laksono. sekarang gw duduk di kelas 12 di salah satu SMA favorit di Bekasi yg bertittle "RSBI", tapi selama gw sekolah di sini, itu "R" ga tanggal-tanggal. tetep aja itu "R" nemplok mulu. padahal menurut gw "R" nya udah layak untuk di tanggalin (yaiyalah sekolah sendiri, masa ia ga dibagus-bagusin).
Langganan:
Postingan (Atom)